Loading...

Berita

Revitalisasi Tulisan Jawi : Bisakah Menjadi Tren Kembali di Kalangan Milenial?

Admin Web
519 x Dikunjungi
13 Juni 2025

Oleh: Ardilawati (NIM: 202401016)

Jurusan : Akuntansi Syariah. Mahasiswa Institut Syariah Negeri Junjungan (ISNJ) Bengkalis

Mata Kuliah: Alam & Tamadun Melayu

Dosen Pengampu : Jhon Suhadi, S.Akun,.M.Ak


Pendahuluan

Tulisan Jawi merupakan salah satu khazanah budaya Melayu yang pernah menjadi medium penulisan utama di Nusantara sebelum digantikan oleh tulisan Rumi. Namun, Seiring perkembangan zaman, penggunaan tulisan Jawi semakin berkurang, terutama di kalangan generasi muda. Pertanyaannya, bisakah tulisan Jawi direvitalisasi dan menjadi tren kembali di kalangan milenial?

Sejarah dan Signifikansi Tulisan Jawi

Tulisan Jawi adalah aksara Arab yang dimodifikasi untuk menulis Bahasa Melayu. Ia berkembang pesat pada masa kesultanan Melayu dan digunakan dalam urusan administrasi, sastra, dan keagamaan. Kitab-kitab klasik seperti Hikayat Hang Tuah dan Sejarah Melayu awalnya ditulis dalam Jawi, menunjukkan betapa pentingnya tulisan ini dalam peradaban. Namun, setelah penjajahan Barat dan pengenalan tulisan Rumi, Penggunaan tulisan Jawi mulai menurun. Sekarang, tulisan ini lebih sering ditemui dalam konteks keagamaan atau budaya tradisional.

Tantangan Revitalisasi Tulisan Jawi di Era Digital

Generasi milenial dan Gen Z tumbuh di era digital yang serba cepat, di mana konten visual dan singkat lebih diminati. Beberapa tantangan dalam menghidupkan kembali tulisan jawi antara lain :

  • Kurangnya Eksposur, Banyak anak muda yang tidak lagi diajarkan Jawi di sekolah atau lingkungan keluarga.
  • Persepsi “Kuno”, Sebagian milenial menganggap tulisan Jawi sebagai sesuatu yang ketinggalan zaman.
  • Minimnya Adaptasi Digital, Konten media sosial dan platform digital masih didominasi tulisan Rumi.

Strategi Menjadikan Jawi Kembali Tren

Agar tulisan Jawi bisa kembali populer di kalangan milenial, diperlukan pendekatan kreatif, seperti :

  • Integrasi dengan Media Sosial, Memanfaatkan platform seperti TikTok atau Instagram untuk konten edukasi Jawi yang menarik.
  • Penggunaan dalam Desain Kreatif, Memadukan Jawi dengan seni modern, seperti kaos, poster, atau merchandise.
  • Gamifikasi Pembelajaran, Aplikasi mobile atau quiz online yang membuat belajar Jawi lebih menyenangkan.
  • Kolaborasi dengan Influencer, Melibatkan selebriti atau Content Creator untuk Mempromosikan Jawi.

Kesimpulan

Revitalisasi tulisan Jawi bukanlah hal mustahil jika dilakukan dengan strategi yang tepat. Generasi milenial sebenarnya tertarik pada hal-hal unik dan bernilai budaya, asalkan di sajikan dengan cara yang relevan. Dengan kombinasi kreativitas dan teknologi, tulisan Jawi bisa kembali menjadi tren dan dilestarikan sebagai warisan bangsa.

Bagimana pendapatmu? Apakah kamu tertarik mempelajari tulisan Jawi?

Artikel ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Alam dan Tamadun Melayu. Penulis : Ardilawati (Nim : 202401016)

(Foto ilustrasi hanya representasi, hak cipta gambar milik pemilik asli).