BENGKALIS – Desa Bantan Timur menunjukkan komitmen luar biasa dalam mewujudkan desa yang ramah perempuan dan peduli anak. Dalam persiapan menghadapi lomba Desa Ramah Perempuan, Peduli Anak, dan Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Bengkalis bersama pihak Kecamatan Bantan melakukan pendampingan intensif bagi desa tersebut.
Sebagai bagian dari kunjungan pada Selasa 10 Juni 2025, Kepala Bidang Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan (KHPP) DPPPA Salahudin bersama Camat Bantan Rafli Kurniawan dan tim menyambangi Satuan PAUD Sejenis (SPS) Maryam yang lahir dari kepedulian tokoh perempuan Tukirah terhadap pendidikan anak usia dini dari keluarga suku Akit.
Meski menghadapi keterbatasan anggaran dan fasilitas SPS Maryam terus beroperasi dengan dukungan pemerintah desa dan pihak swasta. Kini sekolah tersebut telah memiliki gedung permanen, menjadi simbol keberhasilan gotong royong dalam meningkatkan mutu pendidikan bagi anak-anak suku Akit.
Selain itu, kunjungan dilakukan ke usaha pengolahan arang tempurung yang dikelola oleh Sani, mantan kepala desa perempuan Bantan Timur yang berkomitmen pada pemberdayaan perempuan untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Inisiatif ini menjadi salah satu aspek unggulan yang akan diangkat dalam lomba, mencerminkan semangat desa dalam mendorong kemandirian ekonomi perempuan.
PJ Kepala Desa Bantan Timur Husni, menyampaikan bahwa seluruh dokumen penilaian telah dipersiapkan dengan matang.
"Video inovasi kami akan mengangkat tema pendidikan dan pemberdayaan perempuan melalui SPS Maryam serta pengelolaan arang tempurung," ujarnya.
"Pemerintah Desa juga telah memberikan bantuan berupa alat permainan edukatif, seragam sekolah, dan fasilitas lain guna meningkatkan mutu pendidikan bagi anak-anak suku Akit, yang merupakan lebih dari 50% populasi desa" tambah Husni
Camat Bantan Rafli Kurniawan memberikan apresiasi tinggi atas langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Desa Bantan Timur.
"Kami pemerintah kecamatan selalu mendukung dan mensupport upaya desa dalam pemberdayaan masyarakat," katanya.
Sementara itu saat dimintai keterangan ditempat terpisah Kepala DPPPA Emilda Susanti menegaskan akan terus mendampingi perlombaan yang diinisiasi oleh Kementerian Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal tersebut untuk memastikan kesiapan desa Bantan Timur.
“Kami terus mendampingi Desa Bantan Timur agar memenuhi delapan indikator penilaian lomba DRPPA. Kami optimis desa ini mampu bersaing di tingkat nasional,” ujar Emilda penuh harap.
Dengan semangat gotong royong dan inovasi yang telah dirintis, Desa Bantan Timur tak hanya berupaya meraih prestasi dalam kompetisi ini, tetapi juga menciptakan perubahan nyata bagi masyarakat. Semua pihak berharap program ini mampu menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam memperkuat pendidikan dan pemberdayaan perempuan.
Fitrianita : Ada Tiga Pilar SRA yaitu Satuan Pendidikan, Orang Tua dan Peserta Didik
Alhamdulillah, Delapan Perpustakaan Di Kabupaten Terstandardisasi PISA Predikat Pratama
Penyelenggaraan SRA Sebagai Solusi dari Pencegahan Kekerasan di Satuan Pendidikan
Desa Bantan Timur Siap Berlaga di Lomba Desa Ramah Perempuan, Peduli Anak dan Pendidikan Nasional