Loading...

Berita

Desa Kelapapati Bangun Kesadaran Masyarakat Tentang Radikalisme dan Kekerasan Seksual Melalui Kegiatan Sosialisasi

Admin Web
153 x Dikunjungi
30 Desember 2024
Desa Kelapapati Bangun Kesadaran Masyarakat Tentang Radikalisme dan Kekerasan Seksual Melalui Kegiatan Sosialisasi

BENGKALIS - Sabtu 28 Desember 2024 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bengkalis dipercaya sebagai pengisi acara Sosialisasi Pencegahan Radikalisme dan Pencabulan terhadap Perempuan dan Anak yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Kelapapati di Aula Diklat Bengkalis

Kegiatan yang menghadirkan Teguh Pranata sebagai narasumber dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Bengkalis serta Aiptu Ronal Setiawan narasumber dari Bhabinkamtibmas Desa Kelapapati ini dibuka langsung oleh Dasril kepala Desa Kelapapati dengan peserta sebanyak 32 orang perempuan dengan  latarbelakang Guru, anggota PKK, anggota Posyandu dan masyarakat sipil.

Dalam penyampaian sambutannya, Dasril berharap besar warganya dapat turut tertib dalam sesi materi agar apa yang disampaikan dapat dipahami dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.


“Dewasa ini, kita tidak menutup mata banyak kejadian-kejadian menyimpang yang berseliweran di sekeliling kita, terkhusus paham radikal dan pencabulan terhadap perempuan dan anak atau yang sering kita sebut dengan kekerasan seksual, maka dari itu besar harapan saya bahwa peserta semua dapat turut tertib dalam sosialisasi ini agar dapat memahami dan memerangi serta mengambil tindakan apabila hal-hal seperti ini terjadi dilingkungan masyarakat kita” ungkap Dasril.

Teguh Pranata menjelaskan Kekerasan Seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan, dan/atau menyerang tubuh, dan/atau fungsi reproduksi seseorang, karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau gender, yang berakibat atau dapat berakibat penderitaan psikis dan/atau fisik termasuk yang mengganggu kesehatan reproduksi seseorang dan hilang kesempatan melaksanakan pendidikan dan/atau pekerjaan dengan aman dan optimal.


“Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2017 (usia 15-24 tahun) 8% laki-laki dan 2% Perempuan melaporkan telah melakukan hubungan seksual dengan alasan antara lain 47% saling mencintai, 30% penasaran/ingin tahu, 16% terjadi begitu saja, masing-masing 3% karena dipaksa dan terpengaruh teman," ujar Teguh.

Bersamaan dengan itu Aiptu Ronal Setiawan juga menjelaskan radikalisme adalah gerakan yang berusaha merombak total tatanan sosial dan juga politik yang sudah ada dengan menggunakan kekerasan, contoh kecil yang sering terjadi di masyarakat ialah  mengkafir-kafirkan orang, meskipun orang tersebut adalah muslim.

Ronal juga menjelaskan dampak negatif serta hal merugikan apa saja yang kita dapatkan jika sebagai masyarakat kita tidak peka akan perkembangan radikalisme ini.

"Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat turut menyebarkan pemahaman tentang bahaya paham radikal masyarakat lainnya yang tidak berkesempatan hadir terutama generasi muda. Dengan kerja sama ini, kita bisa bersama-sama menjaga agar wilayah kita tetap aman, damai, dan jauh dari pengaruh negatif yang bisa merusak persatuan," tutupnya.

Pengumuman

  • - Belum ada pengumuman -

Agenda

  • - Belum ada agenda -